Portalterkini.com – SULTRA – Konawe – Miris, rumah sakit (RS) BLUD Konawe Type B diduga tidak profesional atau tidak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pada pasien. Pasalnya pasien tersebut diduga dianjurkan dan diberikan resep yang terbuat dari air garam beryodium. Hal itu diduga salah resep.
Terkait itu dibeberkan langsung oleh Woroagi Ketua DPD Jaringan Pendamping Kebijakan Pemerintah (JPKP) Konawe, Satriadin selaku Bupati Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Konawe dan Andi Zulfitrah kepala perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) media online Libas News. Senin, 31/05/2021.
Menurutnya, berdasarkan laporan keluhan pihak keluarga pasien yang di anjurkan memakai garam beryodium dan Aqua oleh oknum diduga dokter US. Dan untuk pasien inisial STR anak dari pasien IL dan SL dan juga anak dari pasien LB yang menderita penyakit prostad yang dirawat di BLUD rumah sakit Konawe.
Woroagi selaku ketua DPD JPKP Konawe dengan nama sapaannya Agima mengatakan bahwa, saat menemui pasien yang mengeluh kesakitan akibat menggunakan air garam yang di anjurkan oleh oknum Dokter inisial US dan berada dilantai III (Tiga) kamar 2E, Agima menemukan 1 botol Aqua, garam 1 bungkus dan ember, corong dan Aqua gelas sebanyak 2 dos.
“Kami menemui pasien yang mengeluh kesakitan akibat pakai air garam yang di anjurkan oknum dokter US, kami menemukan 1 botol Aqua, 1 bungkus garam halus ember, corong dan Aqua gelas sebanyak 2 dos,” ucap Agima.
Lanjut masih Agima, pihaknya sangat sesalkan dengan adanya oknum Dokter yang diduga memberi resep pada pasien untuk membeli garam dan Aqua, sebab apakah itu sudah sesuai dengan S.O.P ???. Kata Agima pada media ini.
Ditempat terpisah, Bupati DPD LIRA Konawe Satriadin bersama Andi Zulfitrah mengatakan pada media ini bahwa, penggunaan air garam yang di infuskan ke pasien penyakit prostad harus memiliki hasil LAB, agar teruji Higienis air garam tersebut dan harus sesuai standar opersional pemberian obat untuk pasien. karena penggunaan air garam yang dijadikan air Infus itu masih terdengar aneh dikalangan masyarakat umum.
“Manfaat air garam ini hanya aman dilakukan untuk pasien yang mengalami luka luar sesuai hasil penelitian yang di himpun oleh NEWS ENGLAND JOURNAL OF MEDICINE,” menurut Satriadin.
Ditempat lain, saat dimintai keterangan pada inisial STR dan SL anak dari pasien mengatakan iya memang kami di kasih resep dari dokter US untuk membeli yang diduga garam dan Aqua.
“Iya memang kami dikasih resep Dokter dari inisial US untuk membelinya,” bebernya.
Dilain pihak Humas RS BLUD Konawe sampai hari ini tidak bisa mempertemukan Direktur BLUD Konawe dan oknum Dokter yang di maksud. Katanya pada media ini.
Atas dasar itu, maka pihak JPKP dan LIRA Konawe melayangkan surat dengan nomor 02/B/NGO_LIBAS NEWS/V/2021 permohonan Hearing kepada DPRD Kabupaten Konawe.
Sampai berita ini di tayangkan pihak media ini belum terkonfirmasi oleh Direktur RS Blud Konawe dan oknum Dokter inisial US.