Portalterkini.com – SULTRA – KONAWE SELATAN – Akibat janji politik, Jalan poros Landono – Mowila dan Angata tak kunjung di perbaiki. Terkait hal itu, masyarakat setempat di tiga Kecamatan angkat bicara dan melakukan aksi blokade jalan di Mowila, Landono dan Angata.
Aksi tersebut berlangsung selama 3 hari lamanya, yang dimulai sejak tanggal 06 sampai dengan 08 September 2021.
- Dinilai Miliki Potensi Luar Biasa, Hermansyah Sebut Puri Andamas Layak Nahkodai BPD HIPMI Sumsel
- GMA Sultra Resmi Masukkan Laporan ke Polda Sultra Atas Dugaan Tipikor Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kolaka Timur
- KPU Kota Lubuklinggau Diduga Kerdilkan Jurnalis dan Aktivis
- Ketua DPD AMPI Deli Serdang Herman Nauli Nasution Laksanakan Sosialisasi dan Deklarasi Pilkada Damai Sumut Tahun 2024
- Mentri Kehutanan Temui Kapolri Bahas Penegakan Hukum Kehutanan
Namun aksi tersebut, menurut Muh. Safar selaku Tokoh Pemuda Kec. Landono yang juga sebagai Sekretaris Umum (Sekum) Tamalaki Sarano Tolaki Sulawesi Tenggara ia mengatakan pihaknya sangat mengecam pada pemerintah. Lanjut ia jelaskan, aksi blokade jalan tersebut adalah sebagai bentuk kekecewaan terhadap para legislator. Saat itu, mereka berjanji akan memperbaiki jalan tersebut. Tetapi sampai hari ini, janji tersebut tidak terealisasi. Hal itu dinilai hanyalah sebuah janji manis yang berujung membuat masyarakat kecewa. Kata Safar Sapaan akrabnya
Muh. Safar, lanjut ia menyampaikan, Aksi tersebut pun tidak memberikan solusi baik dari pemerintah daerah Kabupaten Konawe Selatan maupun pemerintah daerah Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Aksi kami di mulai sejak tanggal 6 sampai tadi setelah magrib yaitu tanggal 8 September 2021. Aksi masyarakat itu dilakukan atas bentuk kekecewaan masyarakat terhadap Gubernur Sulawesi Tenggara, dimana aspirasi masyarakat sejak tahun lalu tidak pernah direspon. Dan aksi selama 3 hari tidak ada tanggapan dari pemerintah Kabupaten maupun Provinsi,”. Jelas Sekum Tamalaki Sarano Tolaki Sultra itu.
Pantauan media ini, aksi tersebut di inisiasi dari berbagai Lembaga Adat Putra Daerah yakni PMT Sultra, Tamalaki Wonua Ndolaki Sultra (Tawon), Tamalaki Sarano Tolaki Sultra, GPT Sultra, Formasi Sultra dan seluruh elemen masyarakat setempat.
Masih yang sama, Muh. Safar, ” Kami sangat kecam dan kecewa terhadap Gubernur Sulawesi Tenggara yang tidak peduli dengan pemerataan dalam pembangunan jalan khususnya di Kab. Konsel, Kecamatan Angata dan Landono. Selain itu, kami juga menilai bahwa Gubernur Sultra H. Ali Mazi dinilai tidak adil dalam mensejahterakan masyarakat melalui pembangun jalan. Gubernur Sultra hanya mementingkan pembangunan jalan poros Toronipa yang menelan anggara miliaran rupiah bahkan hingga Triliunan”.
Olehnya itu, Sekum Tamalaki Sarano Tolaki Sultra, Sebut saja Muh. Safar kembali ia menyampaikan bahwa para Tokoh Pemuda atau seluruh masyarakat bersama ormas lainnya akan melakukan Demonstrasi ke Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara dengan jumlah massa aksi yang lebih besar dan menduduki kantor Gubernur Sulawesi Tenggara. Pungkasnya