Portalterkini.com, Sultra – Kendari – Viralnya stagmen managemen PT. VDNI dimedia beberapa hari lalu menjadi sorotan lembaga. Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) adalah salah satu lembaga yang kecam dan angkat bicara terkait stagmen yang dilontarkan oleh pihak managemen PT. VDNI.
Stagmen yang dilontarkan pihak managemen PT. VDNI yang berbunyi, “Kalau tidak nyaman bekerja silahkan berhenti saja bro”. Stagmen tersebut, menurut Bupati DPD LIRA Konawe Satriadin ia menanggapi dan menyatakan, bahasa yang di keluarkan oleh pihak managemen perusahaan ternama di Sulawesi Tenggara (Sultra) itu sangat tidak layak dan tidak pantas untuk dikonsumsi. Apalagi lagi Stagmen tersebut itu dikeluarkan melalui sosial media yang akan di konsumsi oleh publik. Sabtu, 02/10/2021.
- Ribuan Massa Gempur PTUN Jakarta dan MA, Ini Tuntutannya!
- Mentri Yandri Susanto Sebut LSM dan Wartawan Bodrex, Ini Pernyataan Bersama LSM dan Wartawan Pandeglang
- Sekda Kota Lubuklinggau Memimpin Rapat Sosialisasi dan Rekrutmen Pembentukan Paskibraka
- Kawal Penyidikan Tipikor Perdin DPRD Tanggamus, DPP KAMPUD Kirim Permohonan Informasi Ke Kejati Lampung
- ATA Carnet, Fasilitas yang Permudah Masuknya Peralatan Konser Maroon 5 di Jakarta
“Stagmen ini sangat tidak layak di lontarkan, apalagi dijadikan konsumsi publik,” ucap Satriadin
Lanjut Satriadin ia katakan, “Ini bukan persoalan nyaman dan tidaknya, melainkan ini persoalan HAK dan Kesejahteraan BRO,” kecam Bupati DPD LIRA
Akhir – akhir ini banyak karyawan PT. VDNI dan PT. OSS yang mengeluh soal gaji yang tidak layak, dan atau tidak sesuai dengan perjanjian kontrak kerja (diduga disunat oleh pihak management). Kata Satriadin
Masih yang sama, Stagmen salah satu management HRD di PT. VDNI itu merupakan paradigma yang keliru. Lucunya ketika karyawan memprotes soal penggajian justru jawaban pihak managemen bisa menyakiti hati para Buruh. Seharusnya, menurut Bupati DPD LIRA Konawe, buruh dijadikan sebagai subjek dari investasi, bukan sebagai objek eksploitasi investor. Stagmen tersebut menggambarkan kalau kita mau di ajarkan “MENGEMIS DI KAMPUNG SENDIRI”
Satriadin, juga salah satu eks karyawan PT. VDNI ini , pihaknya sangat menyayangkan hal tersebut, Satriadin mengatakan bahwa, Alam kita ini di eksploitasi habis – habisan oleh investor China. Seharusnya, minimal kita ikut menikmatinya dengan cara bekerja dan mendapatkan upah yang layak sesuai peraturan perundang – undangan.
“Saya berharap pemerintah daerah peka dengan kondisi buruh yang ada di VDNI/OSS saat ini, dengan segera membentuk Dewan pengupahan, karena sudah ribuan keluarga kita yang menggantungkan hidupnya di perusahaan tersebut,” Harapnya, Satriadin
Tambahnya, “Jangan lagi hasil keringat buruh di makan dengan cara – cara yang tidak hormat,” tandasnya
Selain itu, Satriadin juga berharap kepada serikat buruh yang ada untuk segera memperjuangkan apa sudah menjadi hak – hak karyawan yang di kebiri. Kemudian memberikan warning keras kepada oknum – oknum managemen PT. VDNI yang tidak pro terhadap karyawan. Pungkasnya