Example floating
Example floating
Example 728x250 Example 728x250 Example 728x250
BERITANASIONAL

Supriyani Ungkap Fakta Baru di Balik Perdamaian

50
×

Supriyani Ungkap Fakta Baru di Balik Perdamaian

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

JAKARTA, Belakangan ini kasus Guru Honorer Supriyani kini semakin ramai di permukaan publik hingga menjadi isu Nasional.

Belum lama ini, Kasus Supriyani berhasil dimediasi oleh Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga agar Supriyani berdamai dengan Aipda Wibowo Hasyim.

Usai perdamaian itu muncul di publik, justru menimbulkan kehebohan baru.

Bahwa Guru honorer Supriyani Ungkap Bupati Konawe Selatan singgung karier dan buat SKCK sebelum keluarkan surat kesepakatan damai dengan Aipda Wibowo Hasyim.

Selain itu Supriyani juga bantah kesepakatan damai usulan Bupati Konawe Selatan dan mengatakan bahwa dirinya telah menyerahkan semua pada kuasa hukum.

Selain itu Supriyani yang merupakan guru honorer SDN 4 Baito, Desa Wonua Raya, Kecamatan Baito, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) mengatakan kalau untuk maaf-maafan dirinya tidak masalah.

Dalam pertemuan dengan Aipda Wibowo Hasyim anggota kepolsian Polsek Baito yang merupakan orang tua terduga korban kekerasan, juga dihadiri Surunuddin Dangga yang merupakan Bupati Konawe Selatan.

Supriyani mengungkapkan bahwa Bupati menyampaikan jika dirinya masih memiliki karier dan membutuhkan kepolisian sebelum menyepakati surat perdamaian pada 5 November 2024.

“Pak Bupati mengatakan bahwa saya masih memiliki karier yang panjang dan juga membutuhkan kepolisian dalam mengurus SKCK,” terangnya.

“Kalau untuk maaf-memaafkan saya sebagai manusia, sya minta maaf, tapi kalau untuk untuk mengakui kesalahan saya tidak siap,” tambahnya dalam sebuah wawancara di televisi swasta.

Supriyani juga mengakui jika Bupati tidak menyuruhnya mengakui kesalahan, namun mengatakan untuk atur damai saja.

Adanya surat perdamaian tersebut juga membuat kuasa hukumnya Andre Darmawan selaku kuasa hukum Supriyani yang juga dari LBH Himpunan Advokat Muda Indonesia atau HAMI sangat kecewa.

Bahkan Andre mengatakan bahwa dirinya telah memecat salah satu anggota tim kuasa hukum Supriyani karena tidak teliti dalam mengawal pertemuan antara Supriyani dengan orang tua korban serta Bupati.

Menurut Andre, jika pertemuan itu hanya sekedar maaf memaafkan tidak masalah, namun dirinya menyayangkan adanya surat perdamaian.

“Kasus ini sudah beranjak ke ranah hukum dan persidangan, selain itu Supriyani dari awal juga telah mengatakan akan meneruskan serta mencari keadilan atas perbuatan yang tidak dilakukannya,” papar Andre.

“Saya pikir kalau maaf memaafkan tidak jadi soal, namun hal tersebut diplesetkan dengan kesepakatan damai dan upaya penghentian proses hukum,” papar Andre.

Andre mengatakan dirinya langsung memanggil Supriyani dan memecat anggota kuasa hukum yang mendampinginya.

Tidak sampai di situ, Andre juga mengatakan bahwa Supriyani langsung mencabut surat pernyataan tersebut.

“Dalam pertemuan itu Supriyani tidak dalam bebas atau dalam kondisi tertekan atau terpaksa,” tegasnya di akun youtube @ Diskursus Net.

Menurut Andre upaya damai ini merupakan salah satu usaha yang akan merugikan Supriyani, di mana upaya ini dibuat seakan-aka kasus ini berakhir happy ending.

Masih dengan Andre, pihaknya saat ini tengah memperjuangkan dari pernyataan Supriyani yang dari awal kasus mengatkan bahwa dirinya tidak bersalah dan tidak melakukan seperti apa yang dituduhkan.

Sedangkan La Ode Muhram kuasa hukum korban mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut tidak ada tekanan dan paksaan kesepakatan damai.

Pertemuan tersebut selain dihadiri Bupati, juga ada Kapolres Konawe Selatan, serta diketahui Ketua HAMI Konsel juga.

La Ode juga menyampaikan bahwa sebelumnya telah ada surat kesepakatan damai dan semua pihak mengetahui jika pertemuan ini akan berakhir dengan perdamaian.

“Jadi tidak ada kata jebak menjebak, paksa memaksa dan tidak ada unsur pemaksaan,” tegasnya.

Sumber : DISWAY.ID

Example 300250
Example 120x600