Portalterkini.com, Pandeglang – Banten, Realisasi penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Ekstrim yang di salurkan kepada masyarakat penerima manfaat bersumber dari dana desa (DD) Tahap satu tahun 2025, di Desa Leuwibalang kecamatan Cikeusik kabupaten Pandeglang Banten, dikeluhkan masyarakat. Pasalnya bantuan yang disalurkan diduga tidak sesuai nominal yang di terima. Bahkan yang menjadi pertanyaan besar penyaluran BLT dana desa tersebut hanya dibagikan oleh kepala desa dan ketua BPD.
Saeni selaku keluarga penerima manfaat (KPM) Saat di temui awak media di kediaman nya ia mengatakan, ” alhamdulilah abdi kenging bantuan TI desa BLT abdi kenging, Rp. 300,000 ker bulan puasa saminggu deui ka lebaran”.
Artinya: Alhamdulilah saya dapat bantuan dari desa BLT dana desa sebesar Rp, 300.000, pada saat bulan ramadan seminggu menjelang hari raya idul fitri.
“Ngan kenging sabulan, Anu dua bulan di pasihkeun kanu sanes ka ibu saminah sareng ibu Sapti, artinya :(Tepai hanya satu bulan yang Sanya terima, yang dua bulanya di kasih ke masyarakat lain (sapti dan Saeni),” ungkap Saeni.
Bukan hanya itu, ditempat terpisah salah satu warga Desa Lewibalang menjelaskan kepada wartawan mengenai fasilitas alat kerja pemerintahan Desa seperti 1 (satu) printer dan 3 laptop. Inventaris pemerintahan desa berada dan disimpan di Rumah ketua BPD Desa Leuwibalang, sedangkan yang ada di desa yang di gunakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat lewibalang cuman satu laptop.
“Yang menjadi pertanyaan dan membuat kami keheranan kenapa printer dan 3 leptop milik desa disimpan bahkan dikuasai oleh seseorang,” jelasnya.
Sementara itu beberapa warga masyarakat Desa Leuwibalang pun mengeluhkan kinerja kepala desa yang menjalankan pekerjaannya sebagai pelaksana pemerintahan seperti semaunya (semau dewek). (Tim/Nur)