google.com, pub-2546408695661880, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Portalterkini.com, Kolaka – Bupati Kolaka diminta evaluasi kinerja serta mencopot Direktur Utama PD. Aneka Usaha Kolaka yang diduga telah menyalahgunakan dokumen Perusda untuk penjualan ore nikel yang diduga ilegal.
Selain itu, apa yang dilakukan Direktur Utama PD. Aneka Usaha Kolaka diduga kongkalikong dengan pemilik ore nikel ilegal dan oknum oknum Kejaksaan Negeri Kokaka beserta bekerjasama dengan pemilik jety yakti PT. PMS untuk melakukan pengangkutan ore nikel tersebut.
Ironinya, kapal tongkang berisikan ore nikel yang diduga ilegal bersama sejumlah alat berat telah disegel oleh pihak Kasi Intel Kejari Kolaka. Hal itu juga diungkapkan oleh sumber terpercaya yang enggan disebutkan namanya.
Aktivitas penyegelan itu dilakukan pada malam hari, Tanggal 10 April 2025 lalu. Tetapi anehnya berselang sehari kemudian, kapal tongkang tersebut dilepaskan.
Kuat dugaan, Direktur Utama selaku penanggungjawab PD. Aneka Usaka Kolaka bersama Oknum Kejari Kolaka, PT. PMS selaku pemilik Jety dan pemilik Ore Nikel Ilegal melakukan kerjasama secara sistematis dan masif, sehingga merugikan keuangan negara.
Tidak hanya itu, dalam korporasi ini, juga diduga melibatkan Syahbandar Pomala/Kolaka untuk mengeluarkan Surat Izin Berlayar (SIB) kapal tongkang tersebut yang sempat di segel oleh Kejari Kolaka.
Untuk itu, Kejaksaan Agung RI seharusnya lebih peka dengan adanya informasi melalui pemberitaan untuk segera melakukan penyelidikan dan penyidikan adanya pengeyelan ore nikel yang dilakukan oleh Kejari Kolaka, namun sudah dibebaskan tanpa berita acara resmi dan tidak transparansi.
Tidak hanya itu, Kejaksaan Agung RI juga agar segera memanggil memeriksa Direktur Utama PD. Aneka Usaha Kolaka, Direktur PT. PMS dan Pemilik Ore Nikel yang diduga berasal dari PT. Akar Mas.
Sebelumnya, Humas dan Direktur Utama PD. Aneka Usaha Kolaka serta Anggota Kasi Intel Kejari Kolaka saat dihubungi media ini melalui Via Whatsappnya dan Telefon (03/05/2025), guna mengkonfrimasi perihal tersebut, namun tidak direspon. Bersambung nantikan berita selanjutnya
