google.com, pub-2546408695661880, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Portalterkini.com – Kendari, Jum’at 26 juli 2024, aksi unjuk rasa di pengadilan negeri andoolo kembali dilakukan oleh masyarakat dan mahasiswa yang tergabung dalam APEL HAM, dalam rangka mengawal kasus kriminalisasi dua warga torobulu bapak Andi Firmansyah dan ibu Haslilin sebagai pejuang lingkungan yang dipidanakan oleh PT Wijaya Inti Nusantara.
Aksi kali ini diwarnai dengan gesekan mahasiswa dari banyak perguruan tinggi di Sulawesi Tenggara yang tergabung bersama masyarakat. Aksi unjuk rasa tersebut sempat bergesekan dengan pihak kemanan pengadilan negeri andoolo Konawe Selatan. Hal tersebut akibat dihalanginya terdakwa bersama kuasa hukumnya untuk mengikuti agenda sidang pada kali ini. Sikap arogansi yang semakin dipertontonkan oleh pihak pengadilan dan pihak keamanan mendapat kecaman oleh masyarakat dan aliansi.
Tindakan yang dilakukan oleh pihak keamanan yang menghalang-halangi masa aksi mendapat kecaman dari Menteri Hukum dan Advokasi Fakultas Syari’ah IAIN Kendari. Masa aksi kemudian mencoba untuk berunding dengan pihak kemanan, akan tetapi pihak keamanan memberikan respon terhadap masa aksi dengan arogan dan mencoba untuk menghalangi proses persidangan.
“Saya sebagai menteri hukum dan advokasi fakultas syari’ah IAIN Kendari, mengutuk keras tindakan yang dilakukan oleh pihak kemanan pengadilan negeri andoolo pada hari ini, menurut saya tindakan arogan yang dilakukan oleh pihak kemana, dapat menciderai citra baik dari pengadilan negeri andoolo.”
Kami menuntut integritas pengadilan dalam mengawal perkara ini, untuk menegakkan keadilan. Karena dalam adagium hukum mengatakan Judex set lex laguens – hakim ialah hukum yang berbicara.
Muh Akram
