Proyek BWS IV Kendari Pembangunan Pengaman Pantai Tondowolio Diduga Tidak Gambar

Sultra – Kendari, Pantauan media Portal Terkini terkait Proyek pembangunan pengaman pantai Tondowolio di Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka diduga kuat terdapat kerugian negara yang cukup besar. Selasa, 07/01/2025.

Pasalnya, ditemukan adanya penggunaan material batu gajah (Amor) dari jenis batu kapur atau karang gunung yang diduga tidak sesuai mutu kualitasnya. Bahkan batu tersebut diduga perlahan – lahan akan terkikis habis akibat hantaman ombak air laut.

Tidak hanya itu, media ini juga menemukan material batu tersebut berasal dari hasil olahan secara ilegal tidak memiliki dokumen – dokumen pendukung dan dokumen hasil uji Laboratorium, material batu ini berasal dari di Kabupaten Bombana. Hal itu juga didukung dengan kesaksian dan informasi warga sekitar.

Selain itu, juga ditemukan pekerjaan U-ditc 30 x 30 cm diduga tidak sesuai design gambar, yang tertempel didalam kantor direksi pekerjaan tersebut, serta menggunakan pasir kuning dan terlihat kasar tidak menunjukan Estetika (Keindahan) pekerjaan itu sendiri. Bahkan, terdapat Rabat Beton Mulai retak dan patah serta menggunakan material pasir kuning.

Dari hasil pekerjaan itu, menunjukan para pekerja baik tukang maupun kuli diduga tidak memiliki sertifikat standar keahlian dan tidak profesional dalam bekerja. Fakta dilapangan pekerjaan pengaman pantai tondowolio ini tidak memiliki keindahan atau Estetika.

Meskipun itu, Oknum Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BWS IV Kendari inisial Ji mengakui bahwa gambar tersebut adalah design gambar lama. Namun anehnya, gambar pekerjaan tersebut terpampang didalam kantor direksi.

Seharusnya, Pihak BWS IV Kendari ini benar – benar bekerja sesuai regulasi dan standar nasional indonsia (SNI), Serta tegas dalam pengawasan, tetapi ini justru dibiarkan berjalan begitu saja dan menggunakan bahan material yang tidak sesuai SNI.

Diketahui, Proyek pengaman pantai tondowolio dengan pagu anggaran sebesar Rp. 24.000.000.000,00 yang di kerjakan oleh PT. Pinar Jaya Perkasa (PT. PJP) dan CV. Atrium Arsitek Konsultan.